Sabtu, 04 Februari 2017

3 Zaman Sejarah Perkembangan Agama Hindu


Sejarah merupakan peristiwa yang telah terjadi yang memberikan suatu kesan atau peninggalan yang sangat penting bagi manusia. Segala asal-usul yang ada akan dibuktikan kebenarannya oleh sejarah. Demikian pula kita sebagai manusia, apabila kita lupa dengan sejarah, maka sudah dipastikan kita akan kehilangan Jatidiri. Sehingga membuat kita berjalan tanpa arah yang jelas. Dalam berbangsa, hendaknya selalu ingat akan sejarah, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Oleh karena itu, sampai sekarang pelajaran sejarah masuk di deretan penting dalam kurikulum pendidikan.

Sejarah perkembangan Agama Hindu memiliki cerita yang tak pernah bosan kita bahas. Sehingga sejarah Hindu semakin dipelajari, akan membuat kita semakin paham bagaimana asal-usul kita yang sebenarnya. Agama Hindu adalah agama yang paling Tua, sehingga setiap peninggalan sejarah Agung, pasti ada campur tangan penganut Hindu. Di Hindu sendiri ada 3 Zaman yang terjadi, yang pertama Zaman Weda Kuno, Zaman Brahmana dan Zaman Upanisad.

Zaman Weda Kuno.

Datangnya bangsa Arya sekitar 2500 tahun sebelum masehi ke India, memberikan warna tersendiri karena Bangsa Arya tergolong sebagai pengembara yang cerdas, terampil dan tangguh. Zaman Weda Kuno menjadi momen penulisan Veda suci yang pertama yaitu Reg Veda. Kehidupan manusia zaman ini tercantum pada ajaran-ajaranVeda Samitha, yang lebih banyak menekankan pada pembacaan Ayat-Ayat Veda secara Oral dengan cara menyanyikan dan mendengarkan secara berkelompok. Zaman ini juga dikenal dengan zaman Weda Sruti.

Zaman Brahmana.

Pada Zaman Brahmanan ditandai munculnya Kitab Brahmana yang bagian dari Weda Sruti yang disebut dengan Karma Kanda.  Perkembangan Agama Hindu pada zaman ini merupakan peralihan dari zaman Weda Samitha ke Zaman Weda Brahmanan.  Kedudukan kaum Brahmana pada zaman ini mendapatkan perlindungan yang sangat baik. Hal ini terlihat pada masa pemerintahan dinsti Candragupta Maurya di kerajaan Magadha berkat bantuan Brahmana Canakya (Kautilya). Pada zaman ini pula timbul perubahan suasana yang bercirikan:

  1.  Korban/Yadnya mendapatkan perhatian khusus 
  2. Para pendeta menjadi golongan yang sangat dihormati dan dipatuhi
  3. Munculnya kelompok masyarakat dengan berbagai jenis Pasraman
  4. Dewa-Dewa menjadi berkembang fungsinya
  5. Timbul kitab-kitab Sutra

Zaman Upanisad.

Sesuai dengan nama Zamannya, kehidupan manusia pada zaman ini bersumber dari ajaran-ajaran kitab Upanisad yang juga tergolong Weda Sruti yang dijelaskan secara filosofis. Konsep keyakinan ajaran-ajaran Panca Srada dan Catur Purusa Artha diformulasikan lebih jelas. Upanisad yang dikenal dengan pertemuan antara guru dan murid yang mana dalam pertemuan itu menceritakan wejangan-wejangan suci yang bersifat rahasia yang dilaksanakan di Pasraman secara terbatas sehingga Kira Upanisad disebut dengan Aranyaka.  Ada 108 jumlah kitab Upanisad dan tiap Weda Samitha mempunya Upanisad tersendiri. Tutunan pada zaman ini diarahkan untuk meninggalkan ikatan keduniawian dan kembali ke asal sebagai tujuan akhir yaitu mnyatu dengan sang Bharman. Dengan sistem hidup kerohanian seperti itu kemusian menimbulkan menimbulkan berbagai aliran Filsafat yang disebut dengan Sad Darsana.

Referensi:

 Tim Penyusun, 1997, Buku Pendidikan Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi, Hanuman Sakti,                      Jakarta                                                                                                                                     PHDI Pusat, 2013, Swastikarana Pedoman Ajaran Hindu Dharma PHDI, PT. Mahabakti, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar