Selasa, 11 September 2018

Kontribusi Ajaran Agama Hindu dalam Gerakan Revolusi Mental



OM Swastyastu..

Perkembangan zaman yang juga diikuti oleh perkembangan teknologi membuat dunia industri menjadi semakin maju dan canggih. Industri sekarang sudah masuk model industri 4.0, artinya otomasi dalam pengerjaan suatu hasil industri sudah menggunakan mesin yang terintegrasi dengan teknologi informasi sehingga dalam menproduksi apapun semakin sedikit menggunakan tenaga manusia. Semua dikerjakan dengan mesin secara tepat dan cepat.

Melihat perkembangan Industri yang begitu cepat, pemerintah Indonesia dalam hal ini Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Inpres no. 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Terbitnya Inpres ini tentu mempunyai dasar yang kuat untuk perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik dan bisa meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Dengan Gerakan Nsional Revolusi Mental ini diharapkan Indonesia  mampu bersaing dan menjadi pribadi bangsa yang berdaulat dan menjadi contoh dunia.

Gerakan Nasional Revolusi Mental merupakan gerakan yang bertujuan untuk mengubah pola pikir manusia, yang dalam hal ini 3 hal yang harus dirubah ke arah yang lebih baik adalah Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong.

            1.      Integritas

Integritas merupakan keselarasan antara pikiran, ucapan, sikap dan perbuatan. Ini menjadi penting diperbaiki karena saat ini masih ada pejabat yang belum memiliki integritas yang tinggi. Masih ada pejabat yang tergoda akan hal duniawi dan megutamakan kepentingan pribadi dan golongan. Sebagai contoh, masi ada praktek KKN, Korupsi, Suap, Pemalsuan dan lain sebagainya. Itu artinya Integritas perlu dikuatkan dalam memimpin suatu jabatan atau perusahaan. Ini berlaku tidak hanya untuk pejabat ataupun pemimpin, tetapi ini berlaku kepada seluruh masyarakat Indonesia karena pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia bisa berhasil jika didukung oleh masyarakat/rakyat.

Konsep membangun Integritas jika dilihat dalam Ajaran Agama Hindu merupakan aktualisasi dari ajaran Tri Kaya Parisudha. Ajaran ini merupakan ajaran dasar bagi umat Hindu yaitu mensucikan pikiran, perkataan dan perbuatan. Tiga sikap ini merupakan penentu bagi seseorang berhasil atau tidaknya kehidupan seseorang. Baik atau tidaknya seseorang itu dipandang oleh orang lain. Oleh karena itu, ini menjadi dasar bagi umat Hindu yang harus dilakukan dengan baik guna mencapai tujuan hidup manusia.

            2.      Etos Kerja dan Prilaku.

Etos Kerja merupakan mengubah pola kerja yang duluanya biasa-biasa saja menjadi luar bisa, yang dulunya malas-malasan diubah menjadi  kerja keras, yang dulunya suka telat dan menunda waktu menjadi disiplin dan bertanggung jawab. Yang dulunya memiliki target yang kecil menjadi memiliki target yang tinggi dan terarah. Ini yang menjadi penting dalam berdaya saing kepada yang lain. Jika sikap etos kerja ini bisa dilakukan dengan baik, Indonesia pasti menjadi negara yang kuat dan menjadi teladan di dunia.

Dalam ajaran Agama Hindu, etos kerja/ kerja keras merupakan salah satu ajaran yang dituangkan dalam kitab Suci Bhagawad Gita III.23 dan III.24.

“Sebab kalau Aku tidak selalu bekerja tanpa henti-hentinya orang tak akan mengikuti jalanKu itu dalam segala bidang apapun juga”
“Dunia ini akan hancur jika AKU tidak bekerja, AKU akan menjadi pencipta kekacauan ini dan memusnahkan manusia ini semuanya”

Dari dua sloka di atas, dapat disimpulkan bahwa kerja keras merupakan suatu kunci keberhasilan dan panutan bagi semuanya. Bahkan Tuhan sendiripun bekerja keras untuk memelihara alam ini. Oleh karena itu mari tingkatkan etos kerja demi terwujudnya kehidupan yang harmonis dan sejahtera.

            3.      Gotong Royong

Gotong Royong merupakan istilah yang digunakan pada saat zaman dahulu untuk melakukan/menyelesikan pekerjaan secara bersama. Gotong Royong merupakan warisan nusantara yang harus dilestarikan. Dalam membangun negeri dan mencapai tujuan bersama maka diperlukkannya Gotong Royong/ Kerja  Sama dengan berbagai pihak. Pemerintah dalam membangun bangsa ini perlu dilakukan Gotong Royong antara pemerintah dan masyarakat. Mengerjakan/ berbuat bersama-sama demi mewujudkan tujuan bersama. Semangat Gotong Royong harus dilestarikan, karena penting untuk memperingan dan membantu suatu tugas/pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam kitab Suci Agam Hindu, Atarwa Weda. III.30.4 dikatakan:

 “Wahai umat manusia! Bersatulah dan rukunlah kamu seperti menyatunya para dewata. Aku telah anugerahkan hal yang sama kepadamu, oleh karena itu ciptakanlah persatuan di antara kamu”

Bersatulah/ bergotong royonglah untuk mencapai tujuan bersama, itu yang menjadi poit penting dalam pesan kitab suci Atarwa Weda di atas. Oleh karena itu, walaupun menjadi manusia yang mampu dan memiliki dalam suatu hal diperlukan kerja sama dalam menyelesaikan dan menuntaskan pekerjaan atau masalah secara bersama-sama.

Hindu memberikan kontribusi yang besar dalam menyusun konsep pembangunan dan idieologi bangsa Indonesia. Hindu memiliki sumberdaya manusia yang bisa dihandalkan dalam pemerintahan. Oleh karena itu, mari tingkatkan semangat untuk memberikan dan berperan bersama dalam membangun bangsa. Tidak harus menjabat, tetapi mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar melakukan dan mengatualisasikan Gerakan Revolusi Mental. Mari berikan dukungan penuh dan hormati pemerinta Indonesia, karena dengan demikian pemerintah bisa fokus membangun negeri ini. Cintai negeri dan jaga persatuan. Terimakasih.


Om Santi Santi Santi Om.