Jumat, 12 Mei 2017

Purnama dan Tilem, Sembahyang Sendiri VS Sembahyang Bersama




Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan..

Saya menjadi termotivasi menulis setelah melihat kenyataan yang terjadi setiap persembahyangan Purnama dan Tilem di Pura Jagadnatha Banguntopo, bagaimana sebagian orang dengan mudahnya dan pede yang seolah-olah seperti orang yang paling penting dan super sibuk sehingga orang-orang tersebut terkesan tidak sempat mengikuti persembahyangan secara bersama yang dipimpin oleh Pinadita/Wasi. Tahukah mereka jika pada saat seperti itu ketidak-beruntungan yang sangat besar yang sebenarnya telah mereka lakukan/dapat?? Namun sebelum kita bahas itu, mari kita memahami apa itu, Purnama, Tilem, sembahyang bersama dan sembahyang sendiri.

Purnama merupakan Hari suci umat Hindu yang datang setiap 29/30 hari sekali, bulan purnama merupakan bulan sempurna. Pada saat Purnama, Sang Hyang Candra melakukan meditasi, pada saat itulah Ida Sang Hyang Widi menurunkan kesucian dan Anugerah yang luar biasa bagi pemujanya. Hendaknya pada saat Purnama umat bersama-sama melakukan persembahyangan dan mengikuti rangkaian Upacara guna memohon Kesucian dan Anugerah sehingga dapat terciptanya keharmonisan.

Tilem merupakan Hari suci Umat Hindu yang datang setiap 29/30 hari sekali, Tilem merupakan bulan mati atau gelap. Pada saat Tilem, Sang Hyang Surya melakukan meditasi, sehingga pada saat ini merupakan moment yang baik untuk melakukan sembahyang secara bersama untuk intropeksi diri, melebur mala dalam diri dan memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widi.

Sembahyang bersama merupakan sembahyang secara bersama-sama, banyak orang yang dipimpin oleh Pinandita, dengan sembahyang secara bersama-sama, dapat memberikan Vibrasi energi positif dan kekuatan spiritual yang sangat dasyat. Karena ketika kita mengucapkan kata Om secara bersamaan, maka Vibrasinya membuat Semesta ini memberikan Anugerah yang luar biasa kepada kita semua, dan secara tidak langsung kita telah saling mendoakan antara satu dan yang lainnya, sehingga keharmonisan dan kebahagiaan dapat tercipta dalam diri.

Sembahyang Sendiri adalah sembahyang yang dilakukan secara individu, tidak mengikuti rangkaian upacara yang dipimpin oleh Pinandita. Sungguh malang sekali orang atau keluarga tersebut apabila tidak sempat melakukan persembahyangan yang dipimpin oleh Pinandita. Selain mereka tidak mendapatkan Vibrasi positif yang kuat, mereka juga tidak akan mendapatkan keharmonisan dan kebahagian dari orang lain. Dan parahnya lagi adalah persembahyangan Purnama dan Tilem mereka tidak ada bedanya dengan mereka melakukan persembahyangan sehari-hari dikarenakan Rangkaian upacara dan permohonan Tirta Wangsupada (Tirta Penuh Anugerah dan Doa) belum dilaksanakan oleh Pemangku/Pinandita/Wasi.

Para pendahulu kita membangun Pura tujuan yang pailing utama adalah bagaimana kita berkumpul, bersama-sama melakukan pemujaan dan berinteraksi sosial dengan yang lainnya. Terutama dalam Purnama dan Tilem sangat penting, kenapa penting? dalam kitab Sundarigama dijelaskan:
“Ada hari-hari utama penyenggaraan upacara persembahyangan sejak dulu sangat tinggi nilai keutamaannya yaitu Hari Purnama dan Tilem. Pada hari Purnama, bertepatan dengan Sang Hyang Candra beryoga dan pada hari Tilem Sang Hyang Surya beryoga memohon keselamatan kepada Hyang Widi. Pada hari suci demikian itu, seyogyanya kita para Rohaniawan dan semua umat manusia menyucikan diri lahir dan batin dengan melakukan upacara persembahyangan dan menghaturkan Yadnya kepada Hyang Widi”
Sangat jelas, dan teramat jelas ditulis di Kitab Hindu, bahwa kita wajib melaksnakan Persembahyangan Purnama dan Tilem. oleh karena intu, kita wajib melaksanakan sembahyang Purnama dan Tilem.

Kemudian pertanyaan nya adalah, apakah wajib pula kita melaksanakan persembahyangan secara bersama-sama dan mengikuti rangkaian upacara yang dipimpin oleh Pinandita? Ya, dan sangat Wajib!!

1. Pada saat kita melakukan pesembahyangan secara bersama-sama dan mengikuti rangkaian, banyak anugerah yang kita dapat. Dalam rangkaian upacara yang dilakukan secara teratur, pada saat Pinandita mengaturkan Yadnya suara mantra, genta dan kidung yang mengiringi sebagai penghantar kita melakukan Sujud Bhakti kehadapan Hyang Widi dan memberikan kedamian, kesejukan hati kepada kita. Pada saat itu, Tirta Wangsupada dimohon dan Hyang Widi menurunkan anugerah dan kebahagiaan kepada umatnya. Inilah yang menjadi Keistimewaan melakukan pesembahyangan yang dipimpin oleh Pinandita. Selain itu, pada saat pembacaan Sloka dan Dharma Wacana dapat memberikan kita pengetahuan dan pemahaman yang mendalam dalam beragama.

2. Dalam kitab Reg Weda X.191.3
“Berkumpulah bersama, berpikir ke arah satu tujuan yang sama, seperti yang telah AKU gariskan. Samakan hatimu dan satukan pikiran, agar engkau dapat mencapai tujuann hidup bersama dan bahagia”
Tidak dapat disangsikan lagi, segala sesuatu yang dilakukan secara bersama merupakan hal yang lebih baik, ketika kita menyatukan tujuan, maka kita mudah untuk mencapai keharmonisan dan kesejahteraan bersama. Terutama dalam melakukann Ritual. Oleh karena itu, mari kita selalu berjalan bersama dan langkahkan kaki seiring.

Kita lahir sebagai manusia merupakan anugerah yang utama, pergunakannlah kelahiran ini untuk mengumpulkan pundi-pundi kebaikkan dan berbagi kepada sesama. Persembahyangan secara bersama-sama secara tidak langsung telah mendoakan seluruh isi alam semesta dan memnciptakan keharmonisan bagi diri, orang lain dan alam semesta. persembahyangan Purnama dan Tilem bukan hanya hubungan kita dengan Tuhan, tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah hubungan kita dengan orang lain dan lingkungan dapat terjalin dan harmonis.

Well, sempatkan waktu kita untuk hari yang sangat mulya dan istimewa Purnama dan Tilem untuk sembahyang bersama-sama. Jadikan moment itu menjadi bagian yang terpenting dalam melakukan pemujaan kepada Hyang Widi dan jalin interaksi sosial dengan masyarakat dan umat sehingga kita dapat saling Asah, Asih dan Asuh sehingga Wasudaiwaya Kutumbhakam, Tat Twam Asih dan Hita Karana dapat kita Aplikasikan.

Semoga semua Mahluk Berbahagia.. Santi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar