Rabu, 10 Mei 2017

Dharma: Tempat Kebahagiaan Tertinggi


Sumber Gambar: Dharmapublising.com

Semoga selalu dalam keadaan sehat dan lindungan Tuhan.

Masih Dharma itu memberikan jaminan di Zaman kali yuga ini? Seperti yang kita lihat dalam kenyataan ini, ambil saja contoh kasus dugaan penistaan agama oleh Bapak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Walaupun Jaksa mengatakan tidak dapat dibuktikan yang kuat secara hukum Pak Ahok bersalah, tetapi mengapa justru Hakim memvonis Pak Ahok 2 Tahun Penjara? Memang kesan vonis tersebut terlihat dipaksakan, apa sebab?? Kita tunggu waktu yang membuktikan semua kebenaran ini.

Pak Ahok merupakan Putra Bangsa yang dengan berjiwa besar menerima ketidakadilan ini. Banyak yang menyalahkan dan banyak pula yang membela, tetapi Pak Ahok menyadari betul apa yang diperbuat itu benar dan percaya Tuhan pasti menyelamatkan orang-orang yang berada di Jalan Dharma. Kisah ini terulang ketika Pandawa kalah dalam permainan dadu dengan Korawa, walaupun banyak yang mengetahui bahwa Kemenangan Korawa penuh dengan kelicikan. Pandawapun harus menerima kekalahan tersebut dengan hukuman diasingkan di hutan selama 12 tahun. Kita semua tahu bagaimana cerita Mahabarata, setelah Pandawa selesai menjalani pengasingan, Pandawa kembali dengan kepala tegap untuk menegakkan Dhrama dan Keadilan. Dan pada akhirnya Pandawa dapat mengalahkan Korawa sehingga kebenaran dan keadilan dapat ditegakkan. Mungkinkah Sosok Pak Ahok menjadi Pandawa Indonesia? Saya berharap demikian, dan semoga saja demikian.  

Seperti Sloka Sarasamuccaya, 13, “Orang-orang memuji orang yang melaksanakan dharma, mereka tidak memuji orang berharta atau orang yang sedang mabuk asmara. Orang sedikit mungkin mendapatkan kebahagiaan pada harta, namun dalam dharma orang mendapatkan kebahagiaan yang tertinggi”

Pak Basuki walaupun dovonis hukuman 2 tahun penjara, tetapi cinta masyarakat tidak surut sedikitpun dan seluruh lapisan masyarakat memuji beliau. Itu adalah merupakan bukti bagaimana dharma itu berperan secara nyata. Walupun saat ini kita berada dalam zaman yang mana porsi orang yang berada di jalan Adharma lebih banyak. Pak Ahok merupakan contoh bagi semua orang, bagaimana pengorbanan dalam menegaknan Dharma dengan cara yang mulya dan menyelamatkan masyarakat dan bangsa Indonesia. Pendukung Pak Ahok boleh saja sedih, tetapi saya yakin Pak Ahok berada dalam Kemulyaan dan kebahagiaan tertinggi.

Kemudian Apakah Dharma masih memberi jaminan?? pertanyaan dapat dijawab dengan sloka Bhagawad Gita. IV.7-8 yang bunyinya:

“Manakala dhrama berkurang kekuasaannya dan tirani/adharma hendak merajalela, wahai arjuna pada saat itu Aku ciptakan diri. Untuk menyelamatkan orang-orang yang baik dan memusnakan orang-orang yang jahat, Aku lahir ke dunia dari masa ke masa untuk menegagkan dharma”

Sloka di atas menjadi jaminan kepada semua umat untuk tetap berada di jalan dharma. Kita sebagai manusia hendaknya selalu sadar bagaimana hakikat dharma itu, kita lahir sebagai manusia merupakan anugerah yang sangat luar biasa, karena manusia merupakan  mahluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi dan dapat secara baik membedakan mana perbuatan yang baik dan tidak baik, Subha dan Asubha karma. Oleh karena itu, mari kita bepegangan teguh dan melaksanakan Dharma dalam kehidupan, supaya kualitas jiwa yang ada di diri ini dapat meningkat dan mencapai sumbernya. Dharma Agama dan Dharma Negara merupak 2 hal penting yang dapat menciptakan kehidupan yang Adil, Sejahtera dan Damai. Mari kita kembali ke Swadharma masing-masing agar roda kehidupan ini dapat berjalan dengan baik dan kita semua dapat mencapai kebahagiaan tertinggi.


Semoga semua mahluk hidup berbahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar