Rabu, 11 Januari 2017

Belajar Mencintai


Semoga selalu dalam lindungan dan kasih Tuhan.

Berbicara mencintai, maka pasangannya adalah dicintai. Di mana ada mencintai, di situ pasti ada dicintai. Apabila kita mencintai, pasti kita dicintai. Tapi hanya waktunya saja yang belum pasti, sekarang kita mencintai, bisa sekarang juga kita dicintai, bisa esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan dan mungkin juga dikelahiran yang akan datang.

Mencintai adalah suatu tindakan yang sangat mulia dan berarti, tidak ada ruginya kita mencintai. Jika ingin kita dicintai, maka kita harus terlebih dulu mencintai. Cinta yang kita tanamkan dihidup ini, maka cinta pulalah yang kita dapatkan. Sama halnya dalam pertanian, apabila kita menanam jagung, maka sudah pasti nantinya kita akan memanen jagung. Sangat sedikit kemungkinan kita menanam jagung tetapi hasilnya ubi. Begitu juga dengan mencintai. mencintai adalah suatu hal yang mudah diucapkan, tetapi sangat sulit dilakukan. Tantangannya sekarang adalah bagaimana agar kita mudah mencintai?? Untuk mencintai harus dimulai dari hati dan diimbangi dengan kemauan, keyakinan, kesabaran dan tanggung jawab. Mengapa harus cinta? Karena cinta adalah kekuatan yang amat dasyat. Dengan cinta kita bisa melakukan segalanya.

Siapa yang  harus kita Cintai?? Semua ciptaan Tuhan, tanpa terkecuali. Untuk yang masih kecil, tidak harus hanya mencintai mainanya, untuk yang sedang berpacaran, tidak harus hanya mencintai pacarnya, untuk yang sudah berkeluarga tidak harus mencintai anak-anak dan keluarganya.  Tetapi kita juga harus mencintai semua yang ada disekitar kita. Yaitu adalah yang pertama diri diri kita sendiri,  manusia dan Alam Semesta beserta isinya.

Untuk bisa mencintai yang lain, yang pertama kita harus mencintai diri kita sendiri. Karena diri kita mempunyai peran yang sangat penting untuk mencintai yang lainya. Jangan bilang kita mencintai seseorang lebih dari kita mencintai diri kita sendiri. Itu salah. kita mencintai diri dengan menghargai diri kita, selalu mencari hal yang positif dan kelibihan kita. Sesungguhnya orang yang tidak mencintai dirinya sendiri adalah orang yang lemah dan tidak mempunyai impian. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. semestinya kita harus sadar bahwa kita lahir ada banyak hal yang bermanfaat, yang baik yang bisa kita lakukan dan orang yang hebat. Berpikir positif tentang diri kita adalah langkah awal untuk melangkah lebih baik dan maju. Maka dengan demikian rasa untuk mencintai yang ada disekeliling kita akan tumbuh.

Yang kedua, kita harus Mencintai semua orang. Kalau dalam Bagian Tri Hita Karana ini adalah bagian Pawongan, yaitu hubungan manusia dengan manusia. Semestinnya kita sadar bahwa kita hidup adalah sebagai mahluk sosial, dari sekolah dasar ini diajarkan. Bahwa kita hidup saling membutuhkan, kita tidak bisa hidup sendirian. Maka dari itu kita harus mencintai sesama dan saling menghargai agar kehidupan menjadi harmonis dan tanpa kekerasan. Tapi kenyataan nya sekarang banyak hubungan antara manusia dengan manusia tidak terjalin dengan baik. Contonya saudara kita Israel dan palestina. Itulah jadinya jika kita hidup didunia tidak saling menghargai dan mencintai.

Yang ketiga, Kita harus mencintai Alam Semesta berserta insinya. Alam atau Jagadraya atau Ibu Pertiwi. Alam adalah penting sekali kita harus jaga dan cintai. Jika dalam konsep Tri Hita Karana, adalah bagian Palemahan, yaitu hubungan antara manusai dengan lingkungan.  Alam jangan ditundukan, alam jangan ditaklukan tetapi alam ajaklah bersahabat. Kalau kita ramah dengan alam, maka alampun ramah dengan kita. Kalau kita kejam dengan Alam, maka Alam pun pasti kejam dengan kita. Karena alam memiliki rahasia yang besar dan alam sangat jujur. Alam bisa menjadi dewa bagi kita, sahabat bagi kita tetapi Alam juga bisa Menjadi mala petaka bagi kita. Alam sebagai dewa, tanah diolah, ditanami tananm-tanaman, tanaman hidup dan kita hudup dari tananman itu, Alam sebagai dewa. Alam sebaagai sahabat isi Alam kita olah menjadi bahan bangunan, bahan bangunan kita satukan, menjadi rumah. Itu alam sebagai sahabat, menjadi tempat berlindung. Alam juga sebagai mala petaka/buta. Dibor tanahnya, tanpa melakukan persembahan dan minta petunjuk dari alam, bor, bor, bor.. sakit tanahnya, byurrrrr… lumpur lapindo… tanggul sana, taggul sini, bola beton tidak bisa.! Kalau alam sudah bicara. Maka dari itu, cintai alam, jaga alam, hargai alam  karena dengan begitu Alam pun juga akan menjaga kita dan mencintai kita. Terutama Ibu pertiwi, Ibu pertiwi dalah ibu kita di kehidupan ini maka jangan melupakan atau meremehkan Ibu Pertiwi.
  
Nah….. kalau kita sudah menjalankan Cinta ketiga hal tersebut. Maka Parahyangan yang ada dalam konsep Tri Hita Karana akan Otomatis tercipta. Yaitu hubungan antara Manusia dengan Tuhan. Tanpa kita sadari kita telah meraih Cinta kasih Tuhan, tentunya kita harus sudah mensyukuri semua yang diberikan oleh-Nya. Cinta Kasih Tuhan, Cinta Kasih yang begitu Suci, Agung, Tulus, Adil dan segalanya. Semua ciptaan-Nya berhak mendapatkan Cinta Kasih-Nya. Tuhan tidak meminta untuk di Cintai, Tuhan tidak untuk  di bela tetapi Tuhan lah yang membela kita dan  menginginkan Kita menjaga, mencinta dan membela Ciptaan-Nya. Jangan bilang Kita mencintai Tuhan, kalau kita tidak mencintai Ciptaan-Nya. Karena Tuhan adalah Maha segalanya..
Sebuah cerita,

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut." Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar."
"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali," kata pria itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini." Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama," kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan", sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. "Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa di antara kami yang boleh masuk ke rumahmu." Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita." Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa di antara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho.. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?" Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Di mana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.

Pembaca yang Terkasihi, mencintai lebih baik dari pada dicintai, karena dengan mencintai kita bisa berbuat lebih. Demikian juga bahwa Cinta Kasih adalah hal yang paling utama dalam hidup ini. percayalah dengan cinta kita dapat mencapai apa yang kita inginkan..
so.... tentukan langkah saat ini juga..

Semoga semua Mahluk berbahagia,,
damai, damai, damai selamanya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar