Senin, 17 Juli 2017

Mantapkan Diri Dalam Memuja Dewa!

Gambar: mantramhindu.com


Semoga selalu sehat dan lindungan Tuhan..

Dewa merupakan sinar suci atau manifestasi dari Tuhan yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Dewa berasal dari kata “Div” yang artinya sinar, karena sinar itu berasal dari Tuhan, sehingga disebut sinar suci. Ada 33 nama Dewa,  namun Dewa tertinggi dalam ajaran Agama Hindu adalah Tri Murti, yaitu Brahma, Wisnu, Siwa. Paham ini yang sangat dijunjung tinggi di Indonesia, bahwa Brahma, Wisnu dan Siwa merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Dalam kontek kehidupan, ada yang diciptakan, ada yang dipelihara dan ada yang dilebur. Hukum alam berjalan sedemikian jelas tanpa ada yang terlewati.

Tuhan memanifestasikan Diri-Nya dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih sederhana tentang kemahakuasaan-Nya, Tuhan yang pada dasarnya bersifat Arcintya yang merupakan tidak terpikirkan, Nirguna tidak berwujud  sangat susah bagi seorang manusia untuk mengetahuinya. Dengan adanya Brahma (Pencipta), Wisnu (Pemelihara), dan Siwa (Pelebur)  yang berfungsi sebagai keseimbangan alam semesta ini sudah semestinya Hindu sangat bersyukur dan yakin dalam memuja.

Siklus hidup tidak lepas dari Uppeti (Lahir/diciptakan), Stiti (Hidup/dipelihara) dan Pralina (Mati/dilebur), ini semua merupakan rangkaian yang telah dicptakan oleh Tuhan sebagai penyeimbang kehidupan dan memberikan pemahaman yang mudah akan siklus hidup ini. Sehingga sebagai manusia, sudah sepatutnya kita menghormati, memohon dan memuja Dewa khususnya Tri Murti yang merupakan tiga kekuatan/sinar suci Tuhan untuk selalu memohon tuntunan dan petunjuk agar manusia dapat menjalankan hidup dengan baik. Seperti Sloka di bawah ini:

Bhadram karnebhih srnuyama dewa
Bhadram pasyemaksabhir yajatrah
Sthirair angais tustuvamsas tanubhir
Vyasema devahitam yadayuh
                                (Rgveda. 1.89.8)
Artinya:
Dewa! Semoga kami dapat mendengar apa yang baik didengar dengan telinga. Semoga kami dapat melihat apa yang baik dilihat, oh Dewa yang suci. Dengan anggota badan dan tubuh yang kuat, semoga kami dapat memujamu untuk mencapai rentangan hidup yang engkau tetapkan.

Kemuliaan dan keagungan tugas para Dewa hendaknya menjadikan manusia selalu ingat dan memuja Dewa, memuja Dewa bukan berarti tidak memuja Tuhan. Dewa sebagai perantara memuja Tuhan memberikan kemudahan bagi pemuja untuk menghubungkan sang diri dengan pencipta. Mereka yang penuh keyakinan dan dengan bhakti yang suci memuja Dewa akan sampai ke Tuhan. dalam Sloka di bawah ini disebutkan:

Ye py anya-dewata-bhakta
Yajante sraddhayanvitah
Te pi mam eva kaunteya
Yajanty avidhi-purvakam
                                (Bhagawad Gita. 9.23)

Artinya:
Bahkan mereka yang memuja para Dewa dengan penuh keyakinan, sesungguhnya juga memuja Aku (Tuhan). wahai putra Kunti, walau sebenarnya tidak menurut hukum yang ditetapkan.

Sloka di atas mengingatkan dan menegaskan, dalam melakukan pemujaan harus dilakukan dengan kkeyakinan yang penuh dan hati yang suci sehingga dapat mencapa apa yang menjadi tujuan. Keraguan akan membuat gagal dalam melakukan sesuatu, tetaplah memuja karena dengan memuja dapat menumbuhkan benih-benihn cinta kasih yang bisa ditebarkan dalam kehidupan ini. Semoga bermanfaat.

Semoga seluruh isi alam semesta ini hidup bahagia dan sejahtera..

Semoga damai di mana-mana..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar