Rabu, 11 Juli 2018

Hindu berpesan, ambil peranmu dengan benar dan tepat.



Om Swastyastu...

Manusia lahir ke dunia ini tentu sudah membawa karma dan tugas masing-masing, dalam proses kehidupan itu pula manusia harus paham betul bagaimana cara berprilaku dan mengambil peran sesuai dengan Swadharma/Kewajiban. Kesempatan lahir menjadi manusia adalah suatu anugerah yang paling mulia, karena hanya dengan lahir menjadi manusialah dapat secara tepat membedakan mana perbuatan baik dan mana perbuatan yang tidak baik. Sehinngga setiap jenjang kehidupan harus dimasimalkan dan tepat dalam mengambil peran antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan memiliki kelebihan dan saling mendukung. Sehingga dengan saling bekerja sama, kehidupan yang harmonis dan mencapai tujuan pasti akan tercapai. Peran/identitas antara laki-laki dan perempuan sering disebut gender.

Dalam agama Hindu, Gender merupakan identitas yaitu peran antara laki-laki dan perempuan, tetapi pada hakekatnya, masing-masing memiliki peran yang penting dalam kehidupan ini. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki tugas dan fungsi yang sama pentingnya dan merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan untuk menuju tujuan hidup dan keharmonisan hidup. Gender laki-laki dan perempuan tidak akan memberikan manfaat kehidpuan apabila masing-masing belum menjadi satu, seperti hanya Lingga dan Yoni, dalam keadaan terpisah keduanya harus menyatu untuk menampilkan kesakralan dan keindahan yang mana menjadi simbol yang sangat suci serta memberikan kehidupan yang bahagia bagi yang mendekatinya. Begitu juga dalam hidup, gender telah memiliki dan membawa fungsi masing-masing dalam hidup ini. Sehingga peran gender yang paling bisa dirasakan pada saat manusia memasukki jenjang Grahasta Asrama/ masa berkeluarga.

Dalam catur asrama, brahmacari, grahasta, wanaprasta dan bhiksuka merupakan jejang yang saling berkaitan dan mendukung. Kosep Hindu dalam jenjang kehidupan, jejang Grahasta menjadi puncak dimana Dharma, arta dan Kama tercapai, sehingga dengan mudah menuntun kita untuk mencapai tujuan akhir yaitu moksa. Pada saat inilah gender berperan sangat penting dalam suksesnya melewati jenjang Grahasta dan menyiapkan diri memasuki jenjang berikutnya untuk mencapai tujuan akhir yaitu Moksa.

Grahasta Asrama merupakan masa berkeluarga, yaitu bersatunya gender untuk membentuk suatu keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan utama masa ini adalah melanjutkan keturunan, yaitu melahirkan anak yang suputra untuk kehidupan ini. Dengan bertemunya kedua jender ini, maka akan hadir kehidupan baru. Disamping itu, tujuan Grahasta adalah untuk menyelenggarakan yadnya, memenuhi kama dan hidup bermasyarakat. Disini peran masing-masing akan nampak. Laki-laki sebagai kepala keluarga bertanggung jawab penuh atas nafkah serta keamanan keluarganya dan seorang perumpuan bertanggung jawab penuh akan hidupnya suatu rumah tangga, mulai dari mengurus anak, merawat rumah, melaksanakan yadnya, melayani suami dll. Sehingga dalam kehidupan rumah tangga, seorang perempuan memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan keluarga.

Fungsi gender pada keluarga dapat terlihat dalam tugas dan kewajibanya. Seorang laki-laki sebagai ayah bertugas mencari arta dan melindungi serta memberikan rasa aman bagi keluarganya. Kesadaran dalam menerima dan menjalankan semua tugas seorang adalah kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam Atharwa Weda. XIV.1.5. “Engkau istriku, yang dianugerahkan Tuhan kepadaku, aku akan mendukung dan melindungimu, semoga engkau hidup berbahagia bersamaku beserta keturunan kita sepanjang masa”. Tugas seorang suami adalah untuk melindungi dan mendukuang apa yang dibutuhkan istri dalam menjaga dan merawat rumah tangga.
Dalam Kitab Sarasamuccaya 242 disebutkan kewajiban suami antara lain:
  1. Sarirakrt artinya, mengupayakan kesehatan jasmani anak-anaknya.
  2. Prana data, membangun jiwa anak-anaknya.
  3. Anna data, artinya: memberikan makan.
Dalam Grhya Sutha, seorang suami mempunyai 2(dua) kewajiban antara lain:
  1. Memberikan perlindungan pada istri dan anak(patti).
  2. Bhastri, artinya seorang suami berkewajiban menjamin kesejahteraan istri dan anak-anaknya.
Dalam Nitisastra VIII.3 ada 5(lima) kewajiban seorang suami yang disebut panca vida, antara lain:
  1. Matuluning urip rikalaning baya artinya: menyelamatkan keluarga pada saat bahaya.
  2. Nitya maweh bhinoajana artinya: selalu mengusahakan makanan yang sehat.
  3. Mangupadyaya artinya: memberikan ilmu pengetahuan kepada anak-anaknya.
  4. Sira sang angaskara kita artinya: yang menyucikan diri kita
  5. Sang ametwaken artinya: suami sebagai penyebab kelahiran bagi anak-anaknya.

Selain melindungi dan menjaga, laki-laki memastikan perempuan selalu bahagia dan sejahtera. Karena perempuan merupakan penggerak dan penentu keberhasilan dalam kehidupan rumah tangga. Maka dari itu selalin dijaga, dilindungi dan dipenuhi apa yang menjadi keinginan sang perempuan, juga harus dipastikan perasaan perempuan/istri selalu bahagia dan senang. Seperti dalam kitab Menawa Dharma Sastra III.62. Jika ibu wajahnya selalu memancarkan keceriaan, seluruh rumah tangga berbahagia, tetapi jika wajahnya cemberut,semuanya akan kelihatan suram”  sedangkan MDS.III.56 dan 57. Di mana wanita dihormati, di sanalah pada Dewa-Dewa merasa senang, tetapi di mana mereka tidak dihormati, tidak ada upacara suci apapun yang akan berpahala. Dan Di mana wanita hidup dalam kesedihan, keluarga itu akan cepat hancur, tetapi di mana wanita tidak menderita, keluarga itu akan selalu bahagia. Begitu pentingnya seorang perempuan dalam rumah tangga, oleh karena itu seorang laki-laki harus selalu menjaga dan melindungi seorang perempuan dimanapun berada. Sudah memiliki peran masing-masing yang sangat penting, itulah keaggungan Tuhan dalam kehidupan ini.

Dalam menghasilkan anak yang suputra, seorang istri/perempuan  menjadi kunci utama, sehingga dalam mengururus rumah tangga perempuan harus didukung, dilindungi, dijaga perasaannya. Karena yang menjai tujuan utama dalam berumah tangga adalah menciptakan anak yang suputra. Oleh karena itu perlu keseriusan dan perhatian penuh seoraang istri dalam berumah tangga. Kemudian apakah boleh sorang perempuan berkarir dan menjabat?? Jawabanya adalah boleh. Karena dalam Kitab Suci Weda, belum ditemukan secara nyata larangan itu. tetapi dalam berkeluarga, tujuan utama adalah menciptakan anak yang suputra. Anak yang suputra inilah yang nantinya meneruskan kehidupan. Dalam melahirkan dan menciptakan anak yang suputra perlu kesungguhan dan prioritas bagi seorang ibu. Keberhasilan keluarga bisa dilihat jika keluarga itu menghasilkan anak yang suputra, bukan dilihat dari seberapa banyak keluarga itu memiliki kekayaan ataupun seberapa tinggi jabatan yang dimiliki. Hal ini ditegaskan dalam kitab Slokantra 2. “ membuat satu telaga lebih baik mutunya daripada membuat seratus sumur, membuat satu yadnya lebih baik mutunya daripada membuat seratus telaga, tetapi menghasilkan/menciptakan anak yang suputra itu jauh lebih baik mutunya dari pada membuat seratus yadnya.”

Jika dipahami betul kitab slokantara 2 di atas, sekaya apapun, setinggi apapun jabatan kita, jika kita tidak bisa menciptakan anak yang suputra maka akan sia-sia kehidupan ini. Oleh karena itu, penting dipahami antara laki-laki dan perempuan harus selalu menjadi satu dan bekerja sama dalam mencapai tujuan hidup dan menciptakan anak yang suputra.

Ingatlah tugas dan kewajiban masing-masing, semua memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan ini. Karena tidak akan mudah melakukan swadharma orang lain. Seperti dalam kitab BG. III.35 “Lebih baik mengerjakan kewajiban sendiri, walaupun tidak sempurna, daripada melakukan kewajiban orang lain walapun sempurna cara melakukannya, lebih baik mati dalam kewajiban sendiri, sebab menjalankan kewajiban orang lain adalah berbahaya. Mari menjalankan kewajiban/peran masing-masing, dalam kehiupan rumah tangga yang laki-laki mejalankan kewajiban seorang suami yang baik dan bertanggungjawab, yang perempuan melakukan kewajiban seorang istri yang berhasil mengurus rumah tangga dan menciptakan anak suputra, sehingga dengan saling mendukungnya antara laki-laki dan perempuan, maka kebahagiaan hadir dan keberlangsungan hidup ini tidak akan terhenti kedamaian dan keharmonisanya.


Om Santi Santi Santi Om..

1 komentar:

  1. Izin promo ya Admin^^

    Bosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
    minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
    Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa
    - Telkomsel
    - XL axiata
    - OVO
    - DANA
    segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)

    BalasHapus