Om Swastyastu...
Manusia lahir ke dunia ini tentu
sudah membawa karma dan tugas masing-masing, dalam proses kehidupan itu pula
manusia harus paham betul bagaimana cara berprilaku dan mengambil peran sesuai
dengan Swadharma/Kewajiban. Kesempatan lahir menjadi manusia adalah suatu
anugerah yang paling mulia, karena hanya dengan lahir menjadi manusialah dapat
secara tepat membedakan mana perbuatan baik dan mana perbuatan yang tidak baik.
Sehinngga setiap jenjang kehidupan harus dimasimalkan dan tepat dalam mengambil
peran antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan memiliki
kelebihan dan saling mendukung. Sehingga dengan saling bekerja sama, kehidupan
yang harmonis dan mencapai tujuan pasti akan tercapai. Peran/identitas antara
laki-laki dan perempuan sering disebut gender.
Dalam agama Hindu, Gender merupakan
identitas yaitu peran antara laki-laki dan perempuan, tetapi pada hakekatnya, masing-masing
memiliki peran yang penting dalam kehidupan ini. Baik laki-laki maupun perempuan
memiliki tugas dan fungsi yang sama pentingnya dan merupakan suatu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan untuk menuju tujuan hidup dan keharmonisan hidup. Gender
laki-laki dan perempuan tidak akan memberikan manfaat kehidpuan apabila
masing-masing belum menjadi satu, seperti hanya Lingga dan Yoni, dalam keadaan
terpisah keduanya harus menyatu untuk menampilkan kesakralan dan keindahan yang
mana menjadi simbol yang sangat suci serta memberikan kehidupan yang bahagia
bagi yang mendekatinya. Begitu juga dalam hidup, gender telah memiliki dan
membawa fungsi masing-masing dalam hidup ini. Sehingga peran gender yang paling
bisa dirasakan pada saat manusia memasukki jenjang Grahasta Asrama/ masa berkeluarga.
Dalam catur asrama, brahmacari, grahasta, wanaprasta dan bhiksuka merupakan jejang yang saling
berkaitan dan mendukung. Kosep Hindu dalam jenjang kehidupan, jejang Grahasta
menjadi puncak dimana Dharma, arta dan Kama tercapai, sehingga dengan mudah
menuntun kita untuk mencapai tujuan akhir yaitu moksa. Pada saat inilah gender berperan sangat penting dalam
suksesnya melewati jenjang Grahasta
dan menyiapkan diri memasuki jenjang berikutnya untuk mencapai tujuan akhir
yaitu Moksa.
Grahasta Asrama
merupakan masa berkeluarga, yaitu bersatunya gender untuk membentuk suatu
keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan utama masa ini adalah melanjutkan
keturunan, yaitu melahirkan anak yang suputra untuk kehidupan ini. Dengan
bertemunya kedua jender ini, maka akan hadir kehidupan baru. Disamping itu,
tujuan Grahasta adalah untuk
menyelenggarakan yadnya, memenuhi kama dan hidup bermasyarakat. Disini peran
masing-masing akan nampak. Laki-laki sebagai kepala keluarga bertanggung jawab
penuh atas nafkah serta keamanan keluarganya dan seorang perumpuan bertanggung
jawab penuh akan hidupnya suatu rumah tangga, mulai dari mengurus anak, merawat
rumah, melaksanakan yadnya, melayani suami dll. Sehingga dalam kehidupan rumah
tangga, seorang perempuan memiliki peran yang sangat penting bagi
keberlangsungan keluarga.
Fungsi gender pada keluarga dapat
terlihat dalam tugas dan kewajibanya. Seorang laki-laki sebagai ayah bertugas
mencari arta dan melindungi serta memberikan rasa aman bagi keluarganya. Kesadaran
dalam menerima dan menjalankan semua tugas seorang adalah kunci keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Dalam Atharwa Weda. XIV.1.5. “Engkau istriku, yang dianugerahkan
Tuhan kepadaku, aku akan mendukung dan melindungimu, semoga engkau hidup
berbahagia bersamaku beserta keturunan kita sepanjang masa”. Tugas seorang
suami adalah untuk melindungi dan mendukuang apa yang dibutuhkan istri dalam
menjaga dan merawat rumah tangga.
Dalam
Kitab Sarasamuccaya 242 disebutkan kewajiban suami antara
lain:
- Sarirakrt artinya, mengupayakan
kesehatan jasmani anak-anaknya.
- Prana data, membangun jiwa
anak-anaknya.
- Anna data, artinya: memberikan
makan.
Dalam Grhya
Sutha, seorang suami mempunyai 2(dua) kewajiban antara lain:
- Memberikan perlindungan pada
istri dan anak(patti).
- Bhastri, artinya seorang suami
berkewajiban menjamin kesejahteraan istri dan anak-anaknya.
Dalam Nitisastra
VIII.3 ada 5(lima) kewajiban seorang suami yang disebut panca
vida, antara lain:
- Matuluning urip rikalaning baya artinya: menyelamatkan
keluarga pada saat bahaya.
- Nitya maweh bhinoajana artinya: selalu
mengusahakan makanan yang sehat.
- Mangupadyaya artinya: memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak-anaknya.
- Sira sang angaskara kita artinya:
yang menyucikan diri kita
- Sang ametwaken artinya: suami sebagai
penyebab kelahiran bagi anak-anaknya.
Selain melindungi dan menjaga, laki-laki memastikan
perempuan selalu bahagia dan sejahtera. Karena perempuan merupakan penggerak
dan penentu keberhasilan dalam kehidupan rumah tangga. Maka dari itu selalin
dijaga, dilindungi dan dipenuhi apa yang menjadi keinginan sang perempuan, juga
harus dipastikan perasaan perempuan/istri selalu bahagia dan senang. Seperti
dalam kitab Menawa Dharma Sastra III.62. Jika ibu wajahnya selalu
memancarkan keceriaan, seluruh rumah tangga berbahagia, tetapi jika wajahnya
cemberut,semuanya akan kelihatan suram”
sedangkan MDS.III.56 dan 57. Di mana wanita dihormati, di sanalah pada
Dewa-Dewa merasa senang, tetapi di mana mereka tidak dihormati, tidak ada
upacara suci apapun yang akan berpahala. Dan Di mana wanita hidup dalam
kesedihan, keluarga itu akan cepat hancur, tetapi di mana wanita tidak
menderita, keluarga itu akan selalu bahagia. Begitu pentingnya seorang
perempuan dalam rumah tangga, oleh karena itu seorang laki-laki harus selalu
menjaga dan melindungi seorang perempuan dimanapun berada. Sudah memiliki peran
masing-masing yang sangat penting, itulah keaggungan Tuhan dalam kehidupan ini.
Dalam menghasilkan anak yang suputra, seorang
istri/perempuan menjadi kunci utama,
sehingga dalam mengururus rumah tangga perempuan harus didukung, dilindungi,
dijaga perasaannya. Karena yang menjai tujuan utama dalam berumah tangga adalah
menciptakan anak yang suputra. Oleh karena itu perlu keseriusan dan perhatian
penuh seoraang istri dalam berumah tangga. Kemudian apakah boleh sorang
perempuan berkarir dan menjabat?? Jawabanya adalah boleh. Karena dalam Kitab
Suci Weda, belum ditemukan secara nyata larangan itu. tetapi dalam berkeluarga,
tujuan utama adalah menciptakan anak yang suputra. Anak yang suputra inilah
yang nantinya meneruskan kehidupan. Dalam melahirkan dan menciptakan anak yang
suputra perlu kesungguhan dan prioritas bagi seorang ibu. Keberhasilan keluarga
bisa dilihat jika keluarga itu menghasilkan anak yang suputra, bukan dilihat
dari seberapa banyak keluarga itu memiliki kekayaan ataupun seberapa tinggi
jabatan yang dimiliki. Hal ini ditegaskan dalam kitab Slokantra 2. “ membuat satu telaga lebih baik mutunya
daripada membuat seratus sumur, membuat satu yadnya lebih baik mutunya daripada
membuat seratus telaga, tetapi menghasilkan/menciptakan anak yang suputra itu
jauh lebih baik mutunya dari pada membuat seratus yadnya.”
Jika dipahami betul kitab slokantara 2 di atas,
sekaya apapun, setinggi apapun jabatan kita, jika kita tidak bisa menciptakan
anak yang suputra maka akan sia-sia kehidupan ini. Oleh karena itu, penting
dipahami antara laki-laki dan perempuan harus selalu menjadi satu dan bekerja
sama dalam mencapai tujuan hidup dan menciptakan anak yang suputra.
Ingatlah tugas dan kewajiban masing-masing, semua
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan ini. Karena tidak akan mudah
melakukan swadharma orang lain. Seperti dalam kitab BG. III.35 “Lebih baik
mengerjakan kewajiban sendiri, walaupun tidak sempurna, daripada melakukan
kewajiban orang lain walapun sempurna cara melakukannya, lebih baik mati dalam
kewajiban sendiri, sebab menjalankan kewajiban orang lain adalah berbahaya. Mari
menjalankan kewajiban/peran masing-masing, dalam kehiupan rumah tangga yang
laki-laki mejalankan kewajiban seorang suami yang baik dan bertanggungjawab,
yang perempuan melakukan kewajiban seorang istri yang berhasil mengurus rumah
tangga dan menciptakan anak suputra, sehingga dengan saling mendukungnya antara
laki-laki dan perempuan, maka kebahagiaan hadir dan keberlangsungan hidup ini
tidak akan terhenti kedamaian dan keharmonisanya.
Om Santi Santi Santi Om..
Izin promo ya Admin^^
BalasHapusBosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa
- Telkomsel
- XL axiata
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)