Kamis, 02 Maret 2017

Satwika, Rajasika dan Tamasik


Semoga selalu dalam Lindungan dan Kasih Tuhan..

Melaksanakan Yadnya, dalam hal ini dimaksud Ritual, banyak hal yang harus di siapkan. Mulai dari diii sendiri, tenaga, waktu, pikiran, uang, perasaan, dll kita korbankan untuk melaksanakan Yadnya. Sesuai dengan artinya, Yadnya adalah Pengorbanan Suci yang tulus iklas tanpa pamrih.

Selain itu, Interaksi dan Komunikasi juga merupakan hal yang sangat penting dalam melaksanakan Ritual. Bagaimana  berinteraksi dengan baik dan bagaimana melakukan komunikasi yang baik. Sangat penting untuk disadari melakukan hal yang besar tentu juga pengorbanan yang besar pula yang dibutuhkan. Sikap-sikap Positif dan Negatif selalu menyertai dan seringkali mempengaruhi pelaku Yadnya. Di saat inilah pelaku Yadnya diuji, bagaimana menyikapi pujian-pujian yang datang dan bagaimana menyikapi celaan-celaan yang ditujukan ke pelaku Yadnya.

Untuk menyikapi hal-hal yang Negatif,  perlu kesadaran penuh bagaimana esensi dari Yadnya dan fokus terhadap apa yang akan dilakukan. Supaya Ritual yang dihasilkan adalah ritual dengan kualitas yang terbaik dan memberikan makna yang mendalam. Veda memberikan tutunan untuk bagaimana kualitas Yadnya yang dipersembahkan. Ada tiga macam kualitas Yadnya yaitu:

1. Satwika Yadnya

Satwika Yadnya adalah jenis Yadnya/Ritual utama dan sebenarnya. Mulai dari Bahan, Proses, Pelaku dan Pemuput didapat dan dilakukan dengan baik.Bahan yang digunakan didapat dari cara yang baik dan bahan-bahan pilihan atau segar. Proses pembuatan yang menampilkan susana yang riang gembira, tempat yang bersih dan nyaman. Antara Pelaku/Pembuat Yadnya dan Pemuput karya/Pedanda harus memiliki ikatan yang kuat dan mampu menyampaikan apa yang menjadi maksud bersama.

2. Rajasika Yadnya

Rajasika Yadnya adalah Yadnya yang menampilkan unsur pamer dan keegoan. Di mana dalam proses pembuatan dan pelaku Yadnya memiliki kepentingan sendiri supaya dinilai orang lain sebagai pelaku yang paling bisa atau yang paling menguasai. Yadnya yang seperti ini biasanya dala proses pembuatnanya akan mengalami berdebatan-perdebatan dan kesalahpahaman. Sehingga pada saatnya tiba, kosentrasi dan tenaga tidak lagi dapat dituangkan, yang menyebabkan Pelaku, Pemuput dan yang menjadi tujuan tidak dapat bersinergi.

3. Tamasika Yadnya

Tamasika Yadnya adalah jenis Yadnya yang sangat tidak patut dan harus dihindari. Bahan yang tidak layak, tempat pembuatan yang kotor, proses pembuatan yang tidak sesuai dengan tatwa dan pelakunya membuat asal-asalan. jika demikian, bisa dibayangkan bagaimana hasil Yadnya yang diperoleh.

Harus disadari betul, dalam beryadnya hendaknya didasari hati yang suci, tulus dan tampa pamrih apapun. Landasi Yadnya itu dengan Satyam (Kebenaran), Siwam (Kesucian) dan Sundaram (Keindahan) dan Sesuaikan dengan Desa (Tempat), Kala (Waktu) dan Patra (Kondisi) sehingga apa yang menjadi pesembahan dan pengorbanan dapat memberikan kesan,  makna yang mendalam, memberikan hasil yang terbaik dan memberikan contoh untuk masa depan.

Mari kita renungkan dan intropeksi diri, bangun kebersamaan dan kasih sayang dengan demikian semoga kita yang bersaudara ini dapat menhadirkan keharmonisan, kedamaian dan kebahagiaan..

Loka Samasta Sukhino Bhawantu..
Om Santi...

6 komentar:

  1. Kak mau nanya, contoh upacara tamasika yadnya itu apa aja kak

    BalasHapus
  2. Maaf ini pembagian secara kuantitas atau kualiatas? Karena di sumber lain ini pembagian yadnya secara kuantitas.

    BalasHapus
  3. Salah satu ciri atau tanda dari sifat tamasika adalah?
    A.menghormati guru
    B.Pasif dan selalu suka tidur
    C.pemarah dan bertindak arogan
    D.suka dipuji puji dan suka jail

    Bantu jawab

    BalasHapus