gambar: beritabali.com |
Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan..
Dalam kehidupan sebagai manusia, tujuan hidup manusia adalah
memperbaiki kualitas jiwa atau berbuat baik. Wahana untuk mencapai tujuan jelas
dikatakan di Catur Purusa Arta. Dharma, Artha, Kama dan Moksa. Dharma merupakan
bagian yang pailing utama harus diterapkan. Sebab hakekat memperoleh Artha,
Kama dan Moksa yang mulya hanya dapat dilakukan dengan jalan Dharma. Pada masa
Grahasta, bekeluarga Artha merupakan bagian yang penting, sebab membutuhkan Artha
guna memenuhi kebutuhan dan melakukan kewwajiban. Salah satu kewajiban
penggunaan Artha adalah Sadhana ri
kasiddaning Dharma, artinya Artha dipakai untuk menjalankan
Dharma/kewajiban salah satunya adalah Dana Punia. Dengan Artha yang dimiliki,
hendaknya manusia wajib hukumnya memberikan Dana Punia.
Seperti bunyi Sloka
Sarasamuccaya 176.
“Oleh karena itu, yang
harus diperbuat adalah janganlah kikir dalam memberi dana punia. Buatlah usaha
untuk amal, pergunakan kekayaan untuk meningkatkan kesejahteraan, karena
sesungguhnya, kewibawaan itu tidak akan berhenti menyertai kita apabila
karmaphala baik yang menyebabkannya itu belum habis”
Jelas salah satu cara untuk memupuk Karma Phala baik adalah
dengan cara ber-Dana Punia, tidak hanya mensejahterakan pelaku Dana Punia,
tetapi dengan Dana Punia kesejahteraan orang lain dan lingkungan dapat
tercipta. Sehingga wajib dan rutin hukumnya kita memberi Dana Punia.
Kemudian pertanyaannya adalah, bagaimana dalam memeberi Dana
Punia mendapatkan kualitas pemberian dan pemanfaatan yang baik.
Dalam Kitab
Slokantara ada tingkatan/golongan dalam memberikan Dana.
1. Sattwik Dana (Pemberian Putih) yaitu pemberian
yang diberikan pada waktu, pada orang dan pada tempat yang tepat. Dengan tidak
ada maksud-maksud lain dibelakang pemberian itu.
2. Rajasik Dana (Pemberian Merah) yaitu pemberian
pada waktu, pada orang, pada tempat yang sewajarnya tetapi dengan masud
mendapatkan balasan di kemudianya.
3. Tamsik Dana (Pemberian Hitam) yaitu pemberian
yang diberikan pada waktu, pada orang dan pada tempat yang tidak sewajarnya,
dan ditambah lagi dengan keinginan mendapat balasan di kemudian hari atau
diberikan dengan menggerutu, tidak rela hati.
Tingkatan dalam pemberian di atas dapat kita jadikan patokan
disaat kita akan memberikan dana sehingga dana yang kita puniakan dapat
memberikan kesejahteraan dan manfaat kepada yang membutuhkan. Usahakan selalu dalam memberi, pemberian kita benar-benar tepat, dilandasi dengan ketulusan dan dapat memberikan kesejahteraan dan keadilan. Mari, kita
sebagai manusia berlomba-lomba untuk berdana punia. Tugas kita sekarang adalah
saling berbagi, saling asah, asih dan asuh dengan yang lain. Berdana punia
membuat kita semakin kaya dan menjadi bermanfaat bagi kehidupan ini. Jadi,
pergunakanlah dan jadikanlah Artha yang kita miliki sebagai sarana dalam
mencapai tujuan hidup, baik hidup di dunia maupun di akhirat.
Semoga semua mahluk hidup berbahagia..
Becik pisan, Bravo kepada Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati Badung, kasanggrha olih Ida IGNA. Jaka, Puri Jero Kuta, durusang dan teruskan, sangat baik dan bermanfaat.
BalasHapus