Oleh: I Nyoman Santiawan
Semoga Selalu dalam Lindungan dan Kasih Tuhan..
Siwaratri=malam Siwa=malam Memuja Dewa Siwa. Mengapa ada malam siwa? Mengapa malam
Brahma dan Wisnu tidak seperti Malam Siwa? Jawabanya sederhana, yaitu karena
Siwa Merupakan Manifestasi Hyang Widi yang Bertugas Sebagai
Mempralina/mengembalikan segala sesuatu ke asalnya. Tentunya dari hal yang
tidak baik menjadi hal yang baik. Karena pada dasarnya semua yang tercipta di
alam ini merupakan Cinta Kasih dari Ida Sang Hyang Widi. Begitu jaga dengan
kita, kita sebagai manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling utama dan
sempurna di antara mahluk-mahluk yang lain.
Manusia hidup karena di dalamnya
bersemayan Atma yang berasal dari Tuhan. Ini yang perlu kita ingat dan sadari,
bahwa semua yang ada di Alam Semesta ini berasal dari Tuhan, yang mana kita
semua tentunya sudah mengerti bagaimana sifat-sifat Tuhan yaitu bagian kecilnya
adalah maha adil, penuh cinta kasih, selalu memberi dan peduli. Itu yang perlu
kita garis bawahi. Harusnya kita sebagai manusia selalu melakukan sifat-sifat
Tuhan tersebut kepada sesama ciptaan-Nya. Tetapi kadang kala kita sebagai
manusia juga tidak pernah luput dari salah yang berujung merugikan ciptaan yang
lain-Nya. Karena disamping berisi Atma, dalam badan Manusia juga terdapat Indria. Nah, Indria ini yang nantinya akan
mengarahkan kemana dan apa yang akan kita lakukan. Tetapi jangan khawatir,
indria ini bisa kita arahkan memalui
mengendalikan nafsu dan sadar akan sifat Tuhan. Bagaimana caranya? Tidak
lain dengan sembah bakti dan Upawasa/Pengendalian Indria. Maka pada saat Siwaratri, akan lebih baik
kita melakukan sembah bakti dan upawasa dengan cara Jagra dan Puasa. Dengan
Jagra kita memuja dan sadar akan sifat
Tuhan sedangkan dengan Puasa kita belajar mengendalikan diri. Maka
dengan demikian sifat-sfat Tuhan Seperti Maha adil, Penuh Cinta Kasih, selalu
Mengerti dan Peduli akan selalu menyertai langkah kita dalam menjalani
kehidupan ini. Alangkah indahnya dunia ini apabila sifat-sifat Tuhan tersebut
tumbuh dan menyebar dalam kehidupan ini. Semoga cepat tercapai, Awiganam Ast. Jadi kesimpulanya adalah, Siwaratri adalah Malam Kesadaran untuk
Mendapatkan dan Mengembalikan Sifat-sifat Tuhan ke dalam diri manusia melalui memuja Siwa.
Bagaimana dari
pandangan kita sebagai siswa/mahasiswa memaknai Siwaratri??? selain seperti yang dijelaskan di atas, yang penting juga adalah kita harus sangat sadar posisi
kita saat ini, bagaimana orang tua kita berjuang untuk bisa menyekolahkan kita
setinggi mungkin. Jadi, Monggo
konco-konco mahasiswa sedoyo/ ngiring
semeton mahasiswa samian/ ayo teman-teman mahasiswa semua, eling, ingat
masa mahasiswa adalah masa brahmacari yaitu masa-masa mencari ilmu sebanyak
mungkin untuk bekal hidup kita nanti. Jadi harus semangat belajar, harus giat,
harus sungguh-sungguh, kita buat orang tua kita bangga. Mengapa pada saat ini,
karena pada saat muda adalah saat-saat kita sedang tajam-tajamnya pikiran kita,
semangat menggebu-gebu, tenaga tak terkalahkan dan mata secelang-celangnya,
hehehe. Gojek titik ora opo-opo, josss.
Ilmu Pengetahuan adalah suatu pegangan yang sangat penting, karena,
apalah arti kekayaan yang berlimpah apabila kita tidak bisa mengelolanya,
bagaimanapun wajah tampan, cantik apabila tidak memiliki pengetahuan akan
terlihat kusam dan pucat. seperti bunga dabdab, warna merah mencolok tetapi
tidak ada wanginya. Pemuda adalah tulang punggung Negara, masa depan kehidupan
bangsa ini. Mari para pemuda, ayo bangkit, cari ilmu sebanyak mungkin dan
berbuat untuk masa depan Negara ini. Dan jangan lupa, cinta kasih &
kepedulian buat sesamanya ya… hehehe.. titik
ora opo-opo, dari pada blas ora ngopo-ngopo (sedikit tidak apa-apa, dari
pada tidak ngapa-ngapain) bahasa gaulnya.
“A. einstein mengatakan, Ilmu
tanpa Agama itu Buta, Agama tanpa Ilmu itu Lumpuh”. Jadi, keduanya harus
sejajar dan beriringan berjalan. Semoga bermanfaat, Suksma Hyang Widi.
Semoga Seluruh isi alam semesta ini berbahagia dan sejahtera..
Damai, damai, damai selamanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar