Semoga Selalu dalam Lindungan dan Kasih Tuhan..
Dalam kehidupan kita sebagi manusia yang dihadapkan dengan berbagai keadaan yang mengharuskan kita dapat terselamatkan dengan baik dalam lingkaran kehidupan yang penuh tantangan ini. Tidak hanya terselamatkan dengan baik, kita lahir sebagai manusia adalah kelahiran yang paling mulia di antara mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya sehingga memiliki peran yang paling penting dalam menjaga keharmonisan Masyarakat dan Alam Semesta ini.
Dalam proses menjaga Keharmonisan itu, diperlukan suatu komitmen antara manusia untuk saling menjaga, menghormati dan mengingatkan. Sejatinya, manusia memiliki tujuan yang baik untuk menjalin hubungan dengan yang lain. tetapi secara realita dan keadaan kondisi manusia yang rentan dengan perubahan yang dipengaruhi oleh keinginan-keinginan yang lebih mengutamakan keselamatan diri sendiri mengakibatkan sering terjadinya ketidakharmonisan dalam bermasyarakat.
Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Walaupun manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia, tetapi kelahiran sebagai manusia masih dipengaruhi oleh siftat-sifat yang apabila tidak terkendalikan dengan baik maka kadang mengganggu keharmonisan dalam bermasyarakat, bahkan membahayakan dirinya sendiri. secara mendalam, sifat-sifat itu tidak selalu merugikan apabila dapat dikendalikan dengan baik dan digunakan sesuai dalam kondisi tertentu.
Dalam pengetahuan sastra suci, sifat-sifat itu adalah, Keinginan/Hawa Nafsu, Rakus, Marah, Mabuk/Angkuh, Bingung/Bodoh dan Iri Hati/Benci/Dengki. Sifat-sifat inilah yang
harus dikendalikan/diperangi.
Seperti di Kitab Ramayana Sargah 1.4 hal .23 disebutkan demikian:
Raga (nafsu) keinginan adalah Musuh Utama sangat dekat, di dalam
diri tempatnya, tidak jauh dari badan.
Keinginan/ Hawa Nafsu. Mengapa keinginan
disebut musuh, keinginan dan nafsu yang mana? Keinginan dan nafsu yang tidak terkontrol dan di luar kemampuan kita berdampak sangat tidak baik. Keinginan dan nafsu seperti itulah
yang disebut musuh dan harus dikendalikan, karena jika tidak kita kendalikan
kan dapat merusak diri kita dan merugikan orang lain. Contoh: Perselingkuhan, Gila Jabatan.
Sarasamuscaya 80.
"sebab yang disebut pikiran itu, adalah sumbernya nafsu,
ialah yang menggerakan perbuatan yang baik ataupun buruk; oleh karena itu,
pikiranlah yang segera patut diusahakan pengekangannya/pengendaliannya”
Jadi pikiran memiliki peran penting dalam setiap output yang dihasilkan seseorang. untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan, kita harus selalu berpikiran positif terhadap semuanya.
Yang
kedua adalah Tamak/Rakus. Rakus ini desebabkan oleh keinginan yang
berlebihan dan kurang puasnya terhadap apa yang didapatkan. Sudah punya satu, minta 2, sudah 2, minta 3.. dan seterusnya. Sifat
ini harus kita kendalikan, bahkan harus kita hilangkan. Karena dari sifat
kerakusan ini akan mendatangkan bencana. Contoh, koruptor .
Seperti yang dijelaskan dalam sarasamuscaya 465.
“Pendeknya Tresna itu menimbulkan kelobaan, kelobaan itu
adalah pengumpulan dari segala kejahatan. Karena orang lobha yaitu orang yang
diselimuti oleh kelobaan, pasti ia melakukan hal-hal yang jahat walaupun dia
itu orang pandai sekalipun”
Yang
Ketiga Marah. Sifat ini adalah sifat yang paling berbahaya. Sifat ini
disebabkan apabila keinginanya tidak terpenuhi. Apabila orang dikuasai oleh
kemarahanya, maka hilanglah kebijaksanaan orang tersebut, apabila kebijaksanaan
seorang hilang, maka hancurlah kehidupan orang tersebut. Contoh anak bunuh
orang tuanya.
Dalam pustaka suci Bhagawad Gita II.63
disebutkan:
"Dari marah timbullah kebingungan, karena kebingungan ingatan menjadi kalut,
karena kekalutan ingatan, kebijaksanaan menjadi lenyap, karena lenyapnya
kebijaksanaan seseorang akan hancur"
Yang
ke Empat Mabuk/Angkuh. Sifat ini juga sangat membahayakan. Agar kita
terhindar dari sifat ini kita harus sadar akan diri kita. Banyak macam
kemabukan ada orang yang mabuk harta, mabuk kecantikan, mabuk kedudukan, dll.
ketika orang dala keadaan mabuk, maka timbulah keangkuhannya. Ketika orang
tersebut angkuh, maka orang tesebut akan berbicara sembarangan dan berbuat yang
tidak masuk akal. Dan pada akhirnya orang bisa tersinggung dan akhirnya bisa
menjadi musuh. Sifat tersebut harus kita kendalikan agar kita dapat menjalin
hubungan yang harmonis dengan orang lain. Contoh Melinda D, Mabuk Harta, Mabuk
kecantikan.
Yang kelima Bingung/Gelap pikiran. Sifat ini juga harus
kita hilangkan karena dapat membuat hidup ini menjadi pudar dan tidak mengerti
apa yang dijadikan tujuan. Sifat ini disebabkan oleh ketidak mampuan kita
mengendalikan sifat-sifat Kama, Lobha, Kroda , dan mada tadi. Ketika kita
dikuasai oleh sifat tersebut munculah gelap pikiran. Contoh: Bunuh diri karena
putus cinta, atau cinta ditolak. dll.
Yang terakhir Iri Hati/Dengki. Sifat ini juga harus
kita hilangkan karena dapat merugikan orang lain. Sifat ini biasanya muncul
karena orang merasa tersaingi dan terkalahkan oleh orang lain. Sering terjadi
permusuhan karena sifat ini. Pencegah sifat ini adalah dengan kita bersyukur
dengan apa yang kita punya. Contoh orang yang iri hati adalah, orang yang tidak berbahagia melihatb kebahagian orang.
Sarasamuscaya 91.
"Orang yang iri hati kepada sesama manusia, jika melihat emasnya, wajahnya,
kelahiran yang utama, kesenangannya, keberuntungannya dan keadaannya yang
terpuji; maka orang yang demikian keadaan itulah susngguh-sungguh sengsara namannya,
terlekati kedukaan hatinya yang tak terobati"
Iri hati merupakan penyakit yang harus kita buang
jauh-jauh, karena jika dalam diri melekat rasa iri hati, maka kita tidak akan
bisa hidup tenang dan bahagia, seperti bunyi sloka 91.
Memalui penegndalian enam musuh dalam diri, mari kita jaga
keharmonisan hidup satu dengan yang lainnya, kita kendalikan semua sifat-sifat
yang merugikan baik diri sendiri maupun orang lain. Hebdaknya kita selalu eling
dan selalu memasrahkan diri kepada kepada Tuhan supaya kita selalu ada di
Jalannya.
Keenam sifat itu memberikan pengaruh yang sangat besar pada kehidupan seseorang, sejauhmana orang dapat mengendalikan sifat-sifat untuk kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain. bercermin banyak kejadian pembunuhan, pemerkorsaan, korupsi, makar merupakan kurangnya pengendalian dari keenam sifat itu. musuh kita bukan orang lain, musuh agama adalah pengenutnya sendiri dan musuh suatu negara adalah bukan negara lain, melaikan orang-orang yang ada di dalamnya.
Semoga Seliruh isi alam semesta ini Bahagia dan Sejahtera..
Damai, Damai, Damai di mana-mana selamanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar