Menurut Svami Sathya Narayana, guru kerohanian Weda di
India, Trisandhya adalah persembahyangan tiga kali sehari yaitu pagi hari
disaat matahari terbit disebut “Brahma Muhurta” bertujuan menguatkan “guna
Sattvam” menempuh kehidupan dari pagi hingga siang hari. Siang hari sebelum jam
12 sembahyang bertujuan untuk mengendalikan “guna Rajas” agar tidak menjurus ke
hal-hal negatif. Sore hari sebelum matahari tenggelam sembahyang bertujuan
untuk mengendalikan “guna Tamas” yaitu sifat-sifat bodoh dan malas. Jadi Puja
Trisandhya adalah persembahyangan pada saat pergantian waktu (pagi-siang-malam)
yang bertujuan untuk menghilangkan aspek-aspek negatif yang ada pada manusia.
Puja Trisandhya terdiri dari enam bait. Bait pertama atau
sebagai Sandya Vandanam (awal) diambil dari Gayatri atau Savitri Mantram (Rg
Veda, Sama Veda dan Yayur Veda).
Gayatri Mantram terdiri dari tiga unsur mantram yaitu :
Pranawa (OM), Vyahrti (BHUR BHUVAH SVAH), dan Tripada (TAT
SAVITUR VARENYAM, BHARGO DEVASYA DIMAHI, DHYO YONAH PRACODAYAT).
Pranama mantra adalah lambang kesucian dan kemahakuasaan
Hyang Widhi. Vyahrti mantra untuk pencerahan lahir-bathin, dimana pengucapan
“Bhur” bermakna sebagai Anna Sakti memproses sari-sari makanan bagi kekuatan
tubuh. Pengucapan “Bhuvah” bermakna sebagai Prana Sakti yaitu menggunakan
kekuatan tubuh bagi kesehatan jasmani dan rohani. Pengucapan “Svah” atau
“Svaha” bermakna sebagai Jnana Sakti yaitu memberikan kecerahan pada pikiran
dan pengetahuan menjadi cemerlang. Berjapa dengan mengucapkan “Svaha” akan bermanfaat
menghilangkan “avidya” (kegelapan) menuju kepada “vidya” yaitu kesadaran pada
hakekat kesucian dan kemahakuasaan Hyang Widhi.
Bait kedua diambil dari Narayana Upanisad (Sruti) bertujuan
untuk memuja Narayana, manifestasi Hyang Widhi, agar manusia senantiasa
dibimbing menuju pada Dharma.
Bait ketiga diambil dari Siva Stava (Smrti) yang melukiskan
Tuhan dengan berbagai sebutan : Siva, Mahadeva, Isvara, Paramesvara, Brahma,
Wisnu, Rudra, Purusa.
Bait keempat, kelima dan keenam diambil dari Veda Parikrama
berisi pernyataan bahwa keadaan manusia di bumi disebabkan oleh kepapaan, dan
kehinaan dari sudut pandang spiritual. Oleh karena itu maka manusia wajib mohon
maaf dan mohon agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan
trikaya parisudha.
Ucapan OM - Santi - Santi - Santi - OM bermakna sebagai
berikut :
Santi yang pertama, memohon agar manusia terhindar dari
sifat/sikap tidak bijaksana (Avidya). Santi yang kedua memohon agar manusia
terhindar dari bencana yang berasal dari mahluk ciptaan Hyang Widhi : manusia,
binatang, tetumbuhan (Adi Bhautika). Santi yang ketiga memohon agar manusia
terhindar dari bencana alam (Adi Dhaivika).
Dari uraian di atas bisa kita jadikan renungan apakah
kita udah melakukan Tri Sandhya dengan benar dan tau apa makna sebenarnya dari
Tri Sandhya.
Ingatlah selalu pesan pesan para rsi kita,berbanggalah jadi
orang Hindu, karena Hindu adalah
agama yang Telengkap, Universal, Tertua dan selamanya akan selalu ada. Dengan kita mentaati dan melaksanakan ajaran Hindu dengan
sungguh-sungguh,percayalah apa yang kita inginkan pasti akan tercapai.Baik
keinginan di Dunia dan di Akherat.
Semoga seluruh isi alam semesta ini berbahagia dan sejahtera...
Damai, Damai, Damai di mana -mana...
Referensi: Bhagawan Dwija.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar