Gambar: mantramhindu.com |
Semoga selalu sehat dan lindungan Tuhan..
Dewa merupakan sinar suci atau manifestasi dari
Tuhan yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Dewa berasal dari kata “Div” yang artinya sinar, karena sinar
itu berasal dari Tuhan, sehingga disebut sinar suci. Ada 33 nama Dewa, namun Dewa tertinggi dalam ajaran Agama Hindu
adalah Tri Murti, yaitu Brahma, Wisnu, Siwa. Paham ini yang sangat dijunjung
tinggi di Indonesia, bahwa Brahma, Wisnu dan Siwa merupakan suatu kesatuan yang
tak dapat dipisahkan. Dalam kontek kehidupan, ada yang diciptakan, ada yang
dipelihara dan ada yang dilebur. Hukum alam berjalan sedemikian jelas tanpa ada
yang terlewati.
Tuhan memanifestasikan Diri-Nya dengan tujuan untuk
memberikan pemahaman yang lebih sederhana tentang kemahakuasaan-Nya, Tuhan yang
pada dasarnya bersifat Arcintya yang
merupakan tidak terpikirkan, Nirguna
tidak berwujud sangat susah bagi seorang
manusia untuk mengetahuinya. Dengan adanya Brahma (Pencipta), Wisnu
(Pemelihara), dan Siwa (Pelebur) yang
berfungsi sebagai keseimbangan alam semesta ini sudah semestinya Hindu sangat
bersyukur dan yakin dalam memuja.
Siklus hidup tidak lepas dari Uppeti (Lahir/diciptakan), Stiti
(Hidup/dipelihara) dan Pralina (Mati/dilebur),
ini semua merupakan rangkaian yang telah dicptakan oleh Tuhan sebagai
penyeimbang kehidupan dan memberikan pemahaman yang mudah akan siklus hidup
ini. Sehingga sebagai manusia, sudah sepatutnya kita menghormati, memohon dan
memuja Dewa khususnya Tri Murti yang merupakan tiga kekuatan/sinar suci Tuhan
untuk selalu memohon tuntunan dan petunjuk agar manusia dapat menjalankan hidup
dengan baik. Seperti Sloka di bawah ini:
Bhadram karnebhih
srnuyama dewa
Bhadram pasyemaksabhir
yajatrah
Sthirair angais
tustuvamsas tanubhir
Vyasema devahitam
yadayuh
(Rgveda. 1.89.8)
Artinya:
Dewa! Semoga kami dapat mendengar apa yang baik
didengar dengan telinga. Semoga kami dapat melihat apa yang baik dilihat, oh
Dewa yang suci. Dengan anggota badan dan tubuh yang kuat, semoga kami dapat
memujamu untuk mencapai rentangan hidup yang engkau tetapkan.
Kemuliaan dan keagungan tugas para Dewa hendaknya
menjadikan manusia selalu ingat dan memuja Dewa, memuja Dewa bukan berarti
tidak memuja Tuhan. Dewa sebagai perantara memuja Tuhan memberikan kemudahan
bagi pemuja untuk menghubungkan sang diri dengan pencipta. Mereka yang penuh
keyakinan dan dengan bhakti yang suci memuja Dewa akan sampai ke Tuhan. dalam
Sloka di bawah ini disebutkan:
Ye py
anya-dewata-bhakta
Yajante sraddhayanvitah
Te pi mam eva
kaunteya
Yajanty avidhi-purvakam
(Bhagawad Gita.
9.23)
Artinya:
Bahkan mereka yang memuja para Dewa dengan penuh
keyakinan, sesungguhnya juga memuja Aku (Tuhan). wahai putra Kunti, walau
sebenarnya tidak menurut hukum yang ditetapkan.
Sloka di atas mengingatkan dan menegaskan, dalam melakukan
pemujaan harus dilakukan dengan kkeyakinan yang penuh dan hati yang suci
sehingga dapat mencapa apa yang menjadi tujuan. Keraguan akan membuat gagal
dalam melakukan sesuatu, tetaplah memuja karena dengan memuja dapat menumbuhkan
benih-benihn cinta kasih yang bisa ditebarkan dalam kehidupan ini. Semoga bermanfaat.
Semoga seluruh isi alam semesta ini hidup bahagia dan sejahtera..
Semoga damai di mana-mana..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar